Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)
RSS

Jumat, 24 Agustus 2012

Teruslah berjanji karena itu membahagiakan ku....


Selamar pagi! (ala ifran bachdim salah ngetik twit)

liburan oh liburan… terasa sekali beban berat ketika liburan tahun ini, sungguh.

kalau melihat buku tabungan rasanya nyesek, buat beli cabe sekilo juga gak cukup (tapi pas jaman cabe mahal lho ya)

Sebelum liburan ini, aku dan seseorang berjanji akan pergi bersama ke suatu tempat, pantai yang indah… aku yang dulu memperlihatkan tempat itu padanya, sawarna.

Sebelum liburan aku sudah mempersiapkan diri, sangat sulit mendapatkan kesempatan kami sama-sama sedang libur, obrolan tentang kuat tidaknya aku duduk di atas motor kesayangannya yang selama berjam-jam, sudah beli kaca mata hitam, membiacarakan akan pergi kemana saja ketika di sana,.. otakku sudah membayangkan betapa indah pantai luas, ombak berdesir-desir, pasir lembut, warna biru cakrawala, dan seorang pria. sempurna………… ….. ….. ……

sampai akhirnya aku kehabisan uang (cetak tebal, italyc, garis, dihiasi totol-totol dan di tipe ex.. pffff) lebaran.. gajiku ludes, bayar tunggakan uang semesteran profesi, bayar wisuda, bayar angkat sumpah, aku juga kalap membelikan ibuku dan ibunya, dan belanja untukku sendiri juga (kue, tas, baju, dll) <—semoga Allah memberikan berkah atas uang yang ku belanjakan, aamiin.

aku tipe cewe mandiri, aku gak mau gak suka pergi kemana-mana meskipun cuma makan bersama dan aku gak bawa uang, thats not me. Apalagi ini ke tempat yang jauh dan pastinya butuh banyak uang.

aku bilang ke dia, aku sedang tidak punya uang, bagaimana? sebenernya terselip sih dalam hati dia bilang gapapa ayo jalan aja, tapi prinsipku adalah as long as you are not my husband you dont have any responsibility about “money”. jadilah dia bilang kami tidak jadi pergi karena dia sedang kesulitan keuangan karena dia meminjamkan uang pada temannya (what???), dan aku tau trade record teman itu mengenai pinjam meminjam uang dari ibu dan kakak perempuannya, aku agak kesal, aku kesal bukan karena apa, aku kuatir… aku ternyata tipikal orang yang susah mengerem keuangan, kenapa dia juga tidak memperhitungkan kebutuhannya yang aku tau banyak sementara dia meminjamkan uang pada temannya yang entah bisa kembali atau tidak. Dan bahkan ketika aku sangat sangat sangat kesulitan keuangan pun aku enggan dan sungkan untuk meminta atau meminjam. aku khawatir tentang masa depan……….. ….

tapi ya sudahlah.. aku tau niatnya baik dan semoga Allah memudahkan jalannya serta pahalanya. aamiin. keluar dari masalah tersebut aku juga yang salah, sisa uang di dompet pasti tidak cukup untuk bersenang-senang memenuhi kebutuhan sekunder, berlibur di pantai dengan segala gambarannya tadi. Khayalan langsung buyar, hilang seperti tertiup debu. Dia akhirnya pergi dengan temannya ke sana, tanpa aku, benar-benar tanpa aku… tanpa memberitahuku juga jika aku tidak bertanya! marah???? :) iya… pastinya. Tinggallah masa-masa liburan membosankan dengan habis uang dan galau masa depan. sempurna………. ……… ……………

aku berterimakasih padanya sebelum lebaran sudah berjanji membawaku ke tempat liburan yang indah, terimakasih sudah membelikan aku baju baru, berjanji mengenalkanku pada teman-teman kerjanya dan perempuan-perempuan yang menyukainya (berasa artis), dan paling akhir kamu juga berjanji akan tetap membawaku kesana suatu saat nanti.

jujur, aku lebih senang diperhatikan, kebersamaan, merasa di sayangi di cintai (seperti pemenuhan kebutuhan dasar manusia menurut maslow nomer 3) semua itu jauuuuuuuuuuuuuuuh lebih membahagiakan daripada aku di belikan ini itu, di traktir yang mewah-mewah atau di berikan uang sekalipun. aku menyebutnya prinsip… dan aku tetap suka mendengarnya berjanji meskipun aku tidak tau apakah itu benar-benar akan terwujud atau tidak. teruslah berjanji karena itu membahagiakan ku..

pantai sawarna dalam benakku…. entah kapan kau wujudkan janjimu.