Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)
RSS

Jumat, 12 Juli 2013

Cerita dijodohkan, berjodoh atau gak? (Part 2)




Masih ingat cerita yang berjudul "cerita dijodohkan, berjodoh apa gak”? Ini lanjutannya.
----------------------------------------
Ternyata, gw ga jadi ketemu dy pas Lebaran. Udah dibela2in pulang, malah ga ketemu! Gw ama keluarga gw cuma ketemu ama keluarganya aja. Bapaknya trus basa basi gtu, nanya mau ga kenalan ama anaknya, syp tau jodoh,  blablabla.... gw manggut2 aja, secara mereka semua ngomongnya pake Bahasa Jawa. 

Beberapa bulan setelah itu, kita dikatakan mulai dekat (dengan memaksa). 
Dy butuh waktu berbulan2 untuk sekedar nanya nomer hape gw. Itu pun cuma sms ala kadarnya, itu juga gw yang kebanyakan nanya.. 
Gw pasrah bgt menjalani permainan ini. Sbenernya rasanya udah enegh. Hubungan ini kayak jalan di tempat, ga ada  kemajuan. Dy hilang timbul. Pergi dan ada sesuka hatinya. Ga jelas deh, maunya apa. *Berasa banget digantungin. Semua orang bilang, “sabar ya.. ”, mau sampe kapan?
(Sesungguhnya ini adalah tanda2 klo dy sebenernya ga mau sama gw, tp gw malah terus bertahan)
 Kalo gw ga inget kemauan Bapak gw. Gw ga bakalan mau susah payah ngedeketin dy atau baek2in dy. Rasanya mendingan  cari cowo lain yang lebih menyenangkan dan yang lebih menghargai diri gw. 
Pas di akhir tahun, dy sms gw lg (kayana c biar Bapaknya menang, secara bapaknya maju lagi di Pemilihan Kades. Gw dan bokap  pulang kampung dgn tujuan menunjukkan simpati ke keluarganya.
Akhirnya kali ini gw bisa liat dia juga. Dy tinggi dan... dari jauh, gw  liat mukanya, ya amplop! Kok mirip Tukul dicampur Rian dmassiv, bayangin apa kesamaan di antara mereka berdua! Yaahh.. pikir masing2 lah ya.. Tapi.. ada sesuatu di balik sekedar sosok itu.
Kayana gw agak tertarik ama dy. Di kepala gw tiba2 sinyal2 otak gw menyatakan kalo dia boleh juga??! *lhoh???!!  Tapi gw sok cool aja di hadapannya.

Nyokapnya baeekk banget. Gw tau kenapa. Kayana karena gw bela2in pulang demi keluarganya. Sayang, Bokapnya kalah di Pilkades ini.
----------------------------------------------
Ga ada yang pernah tau apa yang akan terjadi pada kita
Banyak hal yang terjadi selama perkenalan bertele2 bin ga jelas ini.

Sejak kita ketemuan akhir taun itu, ga ada perubahan berarti sama sikapnya. Tapi.. suatu hari, ada keanehan dan hawa2 surga yang dia hembuskan ke gw. Dia nelpon gw, pas ngobrol nyambung c. Sms rada intens dan “agak lebih menyenangkan”. Sayangnya cuma 7 hari dia baek sama gw. Mungkin saat itu dy cuma lagi butuh temen, gw nya aja yang langsung kegeeran.

Eeehh.. Dy ilang (lagi)… Ga ngasi kabar. Gw mikir, “apa gw salah ngomong?”. Keluarganya di kampung, kalo Pak De gw ada urusan ke sana, juga selalu ga ada di tempat. Pergi lah. Kalau pun ketemu dan ngobrol pun, mereka udah ga peduli lagi sama gw, ga pernah nanyain dengan antusiasnya kayak dulu.
Gw bagaikan diombang ambing sama mereka semua. Dipermainin. *Parah
Kata bapak gw,”kalo emang ga jadi sama keluarga kita, ngomong baik2 lah.. Ga usah ilang2an.”
------------------------------------------------
Selentingan-selentingan mengatakan dy mau dijodohin sama cewe lain. Cewe dari keluarga terpandang lain, masi di sekitaran rumahnya situ. Oke, harapan gw udah sirna.
Bapak dan ibu gw jg udah hopeless.
Lama-lama cerita itu seolah tenggelam gitu aja.
---------------------------------------
Semakin gw ditekan, atau diacuhkan, kemauan gw malah tambah kuat buat ngedapetin dy lagi. Gw coba sms dy duluan, dibales sih. Tapi rasannya udah beda. Dia ga kaya waktu itu. Ga hangat lagi.
 

Seharusnya gw udah bisa “membaca” situasi ini. Sayang, gw terlalu bebal. Temen2 gw semua bilang, “cowok ini ga baik.. Udahlah.. apa sih yang lo harapkan?”
Tapi… Gw masi aja melakukan serangkaian kebodohan yang udah ga masuk akal.
Klimaksnya pas dy mau ulang tahun.
Gw rela ujan2an demi bela2in beli barang mahal buat dy. Gw bungkusin dengan amat manis, gw paketin ke rumahnya. Gw coba hubungin dy lagi, mastiin kadonya udh sampe.
Dy sempat agak baik setelah itu. Sekelebat harapan agak muncul lagi. Sayang, dy ternyata cuma manis2in gw sesaat (lagi). Dy ilang (lagi). Gw pun frustasi (lagi) … Ortu gw udah nyerah sama kelakuan gw. Gw rasa, klo iman dan taqwa gw ga ada, gw udah masuk ke RSMM atau mungkin udh ambil tali jemuran.

Dan…
Selang sebulan setelah ultahnya itu, ada kabar yang lebih mengejutkan lagi dong….
Jreng jreng.. He’s married!!!!! (What?!). Dy ternyata nikah coba diem2. Dan yang lebih bikin nyesek, dy nikah pas tanggal ultahnya ketika gw ngasi kado buat dy itu! Damn!! What I’ve been doing?! (Berarti waktu itu dy udah ada istrinya dong, dan gw masa jd pengganggu RT orang....) Astaghfirullahaladziim…

Kbar itu dtg dari Pak de gw yang iseng2 ke rumahnya. Dy liat ada foto laki2 itu pake baju penganten sama seorang wanita yang cantik …. Kebetulan, saat itu keluarganya lagi ga ada dan yang ada cuma Pamannya. Pak de gw nanya sama si pamannya itu. Kata c paman,”Itu foto mas sama istrinya. Nikahnya pas dy ulang taun di tempat ceweknya”.

Perasaannya campur aduk setelah tau hal itu. Berasa makhluk paling oon, terlalu polos nan pasrah sama keadaan. Sedih, kecewa bangettt, apa2an sih selama ini gw? 

Satu lagi, gw paling kesel sama dy pas keesokan harinya setelah gw tau klo dy ud jadi suami orang. Dy majang foto2 mesranya dong sama istrinya yang cantik itu… Pamer???
Gw rasa itu benar2 sebuah penegasan ke gw, setelah gw mengirim ucapan sms “selamat menempuh hidup baru” ke dy. Dy ngebales dengan jawaban,”amin, tau dari mana nih?”
Iiiihhh,,, rasanya pengen meluluh lantakkan bumi. Adaa gtu manusia yg ga berhati macem dy.
------------------------------------------------
Sampe sekarang keluarga gw ga ngerti maksudnya apa. Bapaknya beserta keluarganya juga apaan sih, udh bawa2 harapan palsu. Harusnya mereka berkoordinasi internal dulu lah.
Apa sebenernya bapaknya aja yg iseng2 nyariin dy cewe (lagi)? Padahal, mungkin,jangan2, sebenernya (ini apa sih?) udah lama dia pacaran sama cewek yg skrg jd istrinya.
-------------------------------------------------
Capeekk yaa selama ini digantungin. Harusnya dari dulu gw udah lepasin aja sekalian. Ga usah ditahan karena dy ga akan pernah berpaling ke gw. Selama ini gw rasa dy ga pernah mandang gw. Ahh…

Semoga akan ada ganti yang lebih baik. Ganti dengan orang yang sesuai dengan keinginan dan pengharapan gw.  Akhirya, sampailah pada jawaban bahwa ternyata dia bukan jodoh gw. Tuhan Maha Tau yang Terbaik untuk umatnya. Pasti ada satu pria baik yang sedang dipersiapkan Tuhan buat gw.

Sabtu, 15 Desember 2012

Perjalanan di kereta matarmaja Jakarta-Malang

Dear diary dan pembaca blog saya :)

Siang itu saya berangkat ke kampung halaman saya. Terbayang sebuah desa dingin dan tenang, sungai mengalir di sebelah rumah, penduduk yang ramah, dan udara sejuk tanpa polusi. hakkkk! saya masih di Jakarta, panas kerontang, penduduk yang angkuh, bau pengap polusi dan suara bajaj dimana-mana. Pukul 12:00 saya menjamak sholat dzuhur dan ashar, kemudian berdoa supaya perjalanan sendirian ini mendapat perlindungan Tuhan.

Berangkat!!! ^__^

30 November 2012, Pukul 13.00 naik bajaj ke stasiun pasar senen dengan harga Rp.20.000 (perjanjian sopir bajaj yg bayar karcis kendaraan). Lumayan cepat lah sampai stasiun cuman geter-geter cinta eh bajajnya masih agak terasa aja pas turun.

berbekal kertas ini (tiket pesanan dari alfamart tujuan pasar senen-sumberpucung)yang harus saya tukarkan di loket pemesanan.
Tampak para penumpang mengantri di depan saya dengan tujuan yang sama. Terdengar sayup-sayup rayuan maut calo, mereka mulai dengan bertanya-tanya apakah diantara kami ada yang belum mendapatkan tiket. (ya pasti sudahlah orang tinggal di tukar)

Saatnya bergegas ke dalam stasiun. Ternyata sekarang berbeda dengan terakhir saya ke sana. Penumpang tidak diijinkan masuk ke dalam stasiun sebelum gerbang benar-benar di buka untuk penumpang kereta tertentu. Jadilah penumpang di luar "keleleran" plus kelalern hehe duduk-duduk tidak beraturan di selasar stasiun, menyedihkan.

Saya sempat bertanya kepada seorang kurir barang tentang prosedur masuk, lewat mana, kapan gerbang dibuka *maklum bingung sendirian hehe.
Jadilah seorang kurir itu membawakan tas jinjing saya dengan upah Rp.5000 plus gerutuannya (karena sebenarnya saya ogah-ogahan menerima tawarannya, orang bawaan saya gak berat-berat amat kok, ucapan terimakasih saja lah karena sudah mau saya tanya-tanya :p) Jangan ditanya perlakuannya setelah itu, tas saya di geletakkan di kursi tunggu di dalam tanpa di bawakan ke dalam gerbong.
Sebelum masuk setiap penumpang dicocokkan tanda pengenalnya dengan kartu tanda pengenalnya, so jangan lupa bawa KTP, passport, dll.

inilah pemandangan di luar stasiun


Di dalam stasiun. sepi! (ah foto yg saya ambil hilang :( )
ya sepi, karena penumpang tidak diijinkan masuk sebelum waktunya dan tidak boleh ada pengantar yang ikut masuk. Kebetulan saya mendapat gerbong paling depan dari kereta ekonomi matarmaja ini karena tiket saya berlabel AC (bukan angin cendela lho yaaa), asik nih, dalam bayangan saya adalah penumpang borju seperti ketika naik gajayana dulu, dingin menggigit, kursi empuk, meskipun saya yakin tidak akan seperti gayana.
Aissshhh, penumpangnya pun keliatan elit, tampak seorang cowo berkulit bersih dengan tas ransel dan headphone super nyantel di lehernya. Ada juga bapak-bapak bertopi papa t bob sedang menyedot cerutunya klepas klepus sambil melihat rel yang masih kosong.

tak lama kereta saya datang




waw...... apa? eh? lho? ternyata inilah matarmaja ekonomi AC, gerbong yang sama dengan ekonomi biasa, tetapi dengan kaca di tutup permanen (kait pembuka dihilangkan), tirai, dan beberapa AC di pasang di tengah gerbong disiasati dengan membuat kotak AC lalu di ikat lagi dengan tali rafia plus pengharum rungan sachetan yang di gantung di dekatnya.
plok plok plok plok! saya sangat apresiatif dengan ide ini. Tapi ini lucu kawan, harga yang berbeda sebesar Rp.160.000 sementara yang tanpa AC Rp.51.000 saya pikir akan menghasilkan perubahan signifikan. no way! pffft. Sudah pasti seandainya kemarin tiket ekonomi bisa dibeli dengan online melalui alfamart saya akan memilih yang biasa saja, sampainya juga barengan kan satu rangkaian kereta -..-

Di dalam kereta.
Inilah kereta yg dari kecil selalu saya naiki jika ke Jakarta atau pulang ke Malang. Awal perjalanan saya sangat antusias melihat sosok Jakarta pinggir rel kereta. Karena saya  orangnya gampang trenyuh (gak mau di sebut cengeng ihik :') hehehee) saya sempat berkaca-kaca melihat rumah-rumah kardus pinggir rel, anak-anak jalanan dengan baju lusuh menatap kereta dengan nanar meskipun teman-temannya yang lain tampak tidak peduli mungkin karena setiap hari juga kereta lewat.
Kemudian saya kembali membaca buku tentanga perjalanan ke Eropa, ini bukunya

Bosan membaca buku ya dengerin musik, lalu spik spik nyapa penumpang depan dan samping. S
Tempat duduk di kereta ini sangat rapat, terdiri dari 3 dan 2 tempat duduk berhadapan. Mau tidak mau sesama penumpang pasti akan bertegur sapa, minimal kaki lah yang bertegur sapa karena senggol senggolan.
Perjalanan sepanjang malam akhirnya saya dijadikan nara sumber untuk konsultai berbagai masalah kesehatan oleh seorang pekerja di pertambangan minyak, seorang pekerja TV, Ibu pemilik warung makan yang berhasil menyekolahkan 5 anaknya sampai lulus kuliah, dan seorang bapak pensiunan yang telah terpasang 5 ring di pembuluh darah jantungnya. Untungnya saya bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka, gak percuma ya kuliah 5 tahun hehehe.

Pas malam... yah tidur gak nyenyak makan pun tak enak :p gak ding, kalo makan sih enak-enak aja, bekal dari rumah ludes pas habis magrib. Hiruk pikuk penjaja nasi, kopi, dan popmie menemani hingga terbangun lagi. Mereka adalah orang-orang yg tak kenal lelah mengais rejeki di dalam kereta sepanjang hari hingga pagi mengikuti kemana arah kereta pergi.

























Pagi-pagi ketika matahari terbit, subhanallah.... indah banget, matahari menyembul di balik pepohonan sepanjang tepian sawah-sawang hijau yang membentang, cahanya menelusup melalui celah-celah dedaunan lalu berpendar ke seantero bumi, perlahan, semakin terang, semakin terang,...
romantisme pagi... sampai ketika Tuhan menunjukkan dengan cahayanya dengan jelas, hamparan rizki bernama tanah, pepohonan, air, udara. Di dalam sini semua orang sedang letih-letihnya duduk dalam sebuah kendaraan "reot" yang seharusnya masuk dalam keajaiban dunia nomer 8 perjalanan panjang Jakarta-Malang yang di tempuh dengan waktu 16 jam!

Inilah kasih sayang Allah.... :)



Akhirnya saya harus bersiap untuk turun ketika kereta memasuki terowongan karangkates, sebuah terowongan kereta yang sangat panjang dan gelap. Berada didalamnya serasa waktu menjadi kembali malam. Terowongan ini sangat panjang, konon di bangun pada jaman belanda dan telah memakan banyak korban selama pembangunannya dan terkesan angker. ah saya tidak mau bicara hal-hal angker, saya hanya ingin menikmati keindahan. Cukuplah kita berlindung pada Allah, hanya Dia yang patut di takuti dan hanya pada-Nya semua makhluk tunduk. eh kenapa saya jadi ceramah :p


Baiklah.. tas jinjing sudah saya turunkan dan tas punggung sudah siap, nanti jika sudah terlihat bendungan karangkates saya akan menuju pintu. Ketika saya duduk seorang penjaja buku meletakkan buku-bukunya di samping tempat duduk saya. Saya sempat lihat-lihat judulnya, kurang menarik buat saya, harganya masing-masing lima ribuan di tempel di atasnya. Saya kembalikan lagi tentunya. Sampai akhirnya... lho! penjualnya kok mirip sama teman sd dan smp saya! lalu saya sapa dia "dian", laki-laki pennjual buku itu tertegun menatap saya sepertinya sedang memutar otaknya mencari folder wajah saya. "eh vinda ya?" ucapnya berbinar dengan serentengan gigi di pajang lebar. "iyaa, km masih ingat saya? gimana kabar sudah punya anak berapa," lalu saya mengulurkan tangan untuk bersalaman. Selanjutnya dia bercerita punya anak satu, memuji saya langsing sekali (penting ini! haha), dan bertanya saya di Jakarta ngapain dan kerja jadi buruh apa. Saya cekikikan dalam hati sambil ngaku di Jakarta jadi buruh di pabrik pengalengan kerang (emang ada ya?) hihi :D
baiklah kawan, saya akan bercerita tentang teman sd ini dalam bahasan lengkap yang berbeda karena ternyata saya bertemu dia lagi ketika pulang, kebetulan sekali.

lalu saya pun turun dari kereta, naik becak ke rumah mbah.... ah.... leganya, perasaan saya campur aduk akan melihat mbah. Seperti apa mereka sekarang, sudah semakin tua kah? :')

home sweet home....


















































































tunggu lanjutan perjalanan saya yaaaa! see you










Selasa, 20 November 2012

HIDE & SEEK AT THE MARKET


Sebelumnya, saya mengucapkan permisi kepada sing mbahu rekso blog ini, mbak Vinda. Saya, Mora, datang lagi membuat catatan kehidupan yang saya alami. Kali ini dengan judul cerita petak
umpet di pasar, alias hide and seek at the market. So, please check out..

Hari yang entah kenapa membuat the whole day became a bad day. Pfffttt.... Padahal hari ini kan hari Minggu. Hari yang dinantikan setiap anak sekolahan sampe kuliahan (klo mereka ga ikutan eskul sih). Hari untuk bersantai dan bersenang2. Back to the situation, which is.....

Tadi, tepatnya di pasar tempat gw dan soulmate (emak gw) belanja, ada kejadian yg tak disangka dan ga diduga. Suatu pagi sekitar jam setengah sepuluhan lah, dengan cuaca yang enak gtu, ga panas dan ga mendung, gw beserta soulmate yang amat sangat setia, pergi ke pasar. Tujuan kita adalah belanja buat makan hari ini. Karena kalo kita ga belanja, kita bakal bengong di atas meja makan sambil nyengir2 kelaperan. Gw dan emak  gw pun melangkahkan kaki keluar pintu rumah, eh... ada si cowo tengil yg udah pernah meremukkan hati gw sampe hancur lebur berkeping2 ga ada sisa. Seperti biasa, klo ada gw, walopun dy udah ada di depan gerbang rumahnya dan mau pergi (secara rumah kita berhadap2an), bakalan masuk lagi. Dy kan gtu, selalu pergi sejauh2nya dari apa yang menurutnya adalah suatu masalah.

Tadiny sih gw ga ambil pusing amat ngapa dia masuk lagi ke dalam rumah, paling pura2 ga mau ngliat gw. Gw dan emak gw pun langsung melenggang kangkung ke arah tempat nunggu mikrolet di ujung jalan. Ga lama, mikroletnya datang. Singkat kata, sampailah kita di pasar itu.

Seneng rasanya bisa belanja, bertemu pedagang sayur favorit gw. Haa.... Cuma buat cuci mata (cuci mata kok ama pedagang sayur). Setelah puas beli sayur dan ngegodain pedagang sayur (uupps..), kita pun capcus ke bagian ikan. Lewat lorongnya trus ke tempat jual lele. Abis dari situ, kita ke bagian ikan asin (maklum, emak gw demen bgt beli ikan peda). Nah, dari situlah kejadian hide and seek ini dimulai. (Baru preambule aja udah panjang amat yak!)

Jadi, gw bersama emak gw kan jalan lagi tuh mau nyari sayur lain, ehh... dari ujung, gw liat ada si pentol korek alias cowo tengil depan rumah bersama.... Wow... Jadi ini toh cewenya. Cewe simpanannya di Jakarta.

*Klo mo tau, dia tuh playboy sejati. Menurut orang-orang dekatnya, dia udah punya cewe di kampung, bahkan mereka udah mau nikah, but u know whadd?? Di Jakarta, di tempat kerjanya sendiri, dy punya cewe simpanan. Yah... mungkin diam2 dia merindukan punya seseorang di dekatnya dia kerja dan tinggal kali. Dy ga mau yg jauh2. Maklum lah... anak muda.

Cewe yang di Jakarta ini tadi berbaju ungu dengan rambut panjang tergerai. Klo diliat2 c biasa aja, agak pendek rasanya dibandingkan gw (Trus?!).  Based on my feeling, dy tau dan ngliat gw beserta emak gw. Gw, karena lebih tinggi dari emak gw dan bisa memantau keadaan, langsung bilang ke emak gw, “Ma, ada c kunyuk”.
*Kunyuk adalah panggilan buat orang2 yang nyebelin di mata keluarga gw. Kasar c dalam bahasa Jawa, kunyuk itu artinya monyet.

Dan emak gw udah tau dari air muka gw kali dan dia kemudian bilang,” yaudah, yuk kita jauh2 dari mereka”. Jadilah, mereka di ujung, kita buru2 ke ujung yang lain. Dia di sana, kita udah siap2 ke daerah lain. Mata gw terus waspada, males bgt papasan langsung ama mereka. Paling c cowo itu langsung melengos, membuang mukanya. Klo ga pura2 liat ke arah lain, padahal dy juga waspada. I know it. Mereka udah hampir deket tempat kita transaksi dengan penjual daun katuk, kita langsung ambil jalan lain ke tempat yang dipastikan clear dari mereka.Pokoknya tuh, ga ada deh lengah. Stay away from them lah tadi tuh. Berasa main petak umpet.

Setelah sekitar 15an menit, kayana c, kita berniat pulang. Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain. Ujan gedeeee banget turun dari langit. Seolah2 semua yg ada di langit turun ke bumi (lebai abis). Ditambah petir yang gede2. Pupus sudah harapan pulang. Mo jadi apa kita? Payung aja ga bawa. Eh... kok ya... ada tuh c cowo tengil bersama pasangannya di deket kita berteduh.. Astageee.... huh... Udah djauh2in kok tetep aja mau deket.
Dy ngliat gw, gw liat dy. Jaraknya agak jauh lah sekitar 1 meter. Itu jauh apa kaga c?!
Gw dan emak cuek aja. Gw tengok lagi ke arah dy berdiri, masih ada. Ada kali berkali2 tengok, dan akhirnya dy pun pergi. Pffiiuuuhh....!
Kita duduk bentar deh karena capek berdiri di tangga. Yah.. sekitar 10 menitan disitu, kita beranikan diri buat pulang. Walau banjir setinggi betis menghadang, kita terus lewati ajah. Mau naik mikrolet ternyata mikroletnya lagi dibenerin. Mogok rupanya mikrolet itu. Yaahh... kita pun naik yang lain, yaitu metromini. Sampe deh di dekat rumah, banjir bo! Setinggi lutut. Kita tetap menerjangnya. Mana susah banget yak jalan di dalem air itu. Sepiiii banget jalanan deket rumah gw. Sampailah gw di rumah. Bersih2 badan. Hah!! Capek banget...

Capek hati. Capek body. Entah apa yang membuat gw semakin benci ama dia. Rasanya ga sukaaa banget ngliat dy. Apalagi pas dy bawa2 cewenya. Dia itu seakan2 berani mempertontonkan siapa wanita yang sedang bersamanya kepada seluruh dunia. Gimana perasaan cewenya yg mau dinikahin di kampung nun jauh di Jawa Tengah sana? Gw aja yang cuma 2 bulan deket (hts-an doang c) dan akhirnya merasa tercampakkan, ngrasa mendidih bahkan sampai detik gw nulis ini kisah. Menurut emak gw, gw itu CEMBURU.

Ya ampun... setelah sekian lama, masih ada rasa itu. Padahal gw tau dy itu orang yang ga baik buat cewe manapun. Karena gelagatnya di awal sopan banget dan meluluhkan hati setiap mata yang memandang. Tapi begitu ia dideketin he’s changed into someone different. He’s turned into someone who’s really arrogant ang he isn’t polite anymore to people older than him. He doesn’t respect the older people. Dia melukai hati gw beserta ortu gw, meremukkannya, dan meninggalkannya begitu aja. Salah gw juga c dulu. Tapi.... He isn’t suppossed to be like that. Sikapnya itu unexpected.  
Cewek baik itu untuk cowok baik, sedangkan sebaliknya untuk cewek yang ga baik bakal dapet cowo yang ga baik juga.
   

Senin, 19 November 2012

Kutipan dari galaksi kinanthi...

Begini cara kerja sesuatu yang engkau sebut CINTA..

Engkau bertemu seseorang lalu perlahan-lahan merasa nyaman berada di sekitarnya.
Jika dia dekat, engkau akan merasa utuh dan terbelah ketika dia menjauh.
Keindahan adalah ketika engkau merasa ia memperhatikanmu tanpa engkau tahu.
Sewaktu kemenyerahan itu meringkusmu, mendengar namanya disebut pun menggigilkan akalmu.
Engkau mulai tersenyum dan menangis tanpa mau disebut gila.


Berhati-hatilah..

Kelak, hidup adalah ketika engkau menjalani hari-hari dengan optimisme.
Melakukan hal-hal hebat, menikmati kebersamaan dengan orang-orang baru.
Tergelak dan gembira, membuat semua orang berpikir hidupmu telah sempurna.


Sementara, pada jeda yang engkau buat bisu, sewaktu langit meriah oleh benda-benda yang berpijar, ketika sebuah lagu menyeretmu ke masa lalu, wajahnya memenuhi setiap sudutmu.
Bahkan, langit membentuk auranya.
Udara bergerak mendesaukan suaranya.Bulan melengkungkan senyumnya.

Bersiaplah..


Engkau akan mulai merengek kepada Tuhan.
Meminta sesuatu yang mungkin itu telah haram bagimu.


Sudahlah..

Aku sudah tidak punya doa untukmu..

Selesai. Tuhan sudah terlalu baik. Tidak pantas aku merepotkan Dia terus menerus. Bukankah sudah hampir 2 tahun kau sibukkan aku dengan doa-doa sebelum tidur?

Lanjutkan hidupmu. Namun, aku tak akan meminta izin jika sewaktu-waktu ingin menggambar wajahmu. Aku harap bukan dengan air baru. Aku bosan. Penyiksaan itu telah menua. Ketika setiap ingatan tentang engkau mengubah keceriaan.

Aku tak menjanjikan apapun . Tidak, bahwa aku akan melupakanmu atau malah mengabadikan tawamu. Bukankah sejak namamu ada di kepalaku,  aku pun tidak pernah berkata apa-apa?

Langit adalah arenamu, terbanglah. Aku tidak akan berkata apa-apa. Ini bukan sebuah pengorbanan. Sebab, aku memang tak pernah merasa berhak atasmu. Engkau akan selalu menjadi keajaiban bagiku. Bahkan diammu, dulu.

Terima kasih, karena engkau pernah menangis untukku. Aku tidak pernah bertanya dan engkau pun membiarkannya sebagai misteri. Mengapa harus berkaca-kaca? Hanya sekali, itu sudah cukup untuk membangun surga di mimpiku. Engkau tak harus tahu, penjaraku membuat setiap jeda napasku adalah kebuntuan.

Apa di masa depan, biarkan.

Bahkan, engkau akan tetap remaja, meskipun usia kita kelak telah menua. Aku yang berdosa. Bahkan, mengingatmu mungkin…adalah dosa. Namun, bukankah kau tahu, aku terlahir dengan seragam dosa?

Ah, aku ingin berbagi mimpiku dulu. Aku hanya butuh sepotong sore yang tenang, angin sepoi, dan helaan pada pucuk-pucuk ilalang. Kita menikmati matahari dan sinarnya yang kelelahan. Namun, mimpi itu tak akan menyata, meskipun aku memiliki surga.

Kematian tidak akan pernah menyatukan. Ini aku, gadis kecil yang engkau tahu dulu.  Tidak pernah benar-benar beranjak dari waktu itu. Aku terperangkap, mungkin selamanya.

Namun, tak perlu kau pikirkan itu. Aku sudah terbiasa dengan ini. Aku tidak akan apa-apa. Tuhan sudah membekaliku dengan baik. Lewat engkau, Dia memang menjajahku. Namun Dia sudah mengguyuriku dengan kesenangan lain. Meskipun aku benar-benar butuh surga untuk menggantikanmu.

Jadi, sudahlah. Aku tidak lagi punya doa buatmu. Waktu punya caranya sendiri melewatkan segala ini.

Sudahlah..mengepaklah.

Sabtu, 27 Oktober 2012

Tua itu pasti tapi dewasa itu pilihan: Selamat hari sumpah pemuda untuk Indonesia!

“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . (Bung Karno).

“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno).

Apa yang terpikir di benak Anda ketika mendengar kata "pemuda"? seorang pria gagah belia berusia 25 tahun? atau barisan remaja-remaja masa kini yang senang bersolek, corat-coret tembok, merokok, dan minum-minuman keras?

memaknai hari sumpah pemuda kali ini, saya akan mengutarakan pendapat mengenai kedewasaan yang selayaknya dimiliki oleh pemuda. Pemuda seharusnya adalah mereka yang telah memiliki kriteria kedewasaan entah seberapapun usianya.
  1. Mereka rendah hati.
  2. Mereka berbagi pengalaman dan pengetahuan.
  3. Mereka menerima kebenaran.
  4. Mereka cukup bijaksana untuk menerima kesalahan mereka.
  5. Mereka tidak pernah berhenti belajar. Bagi mereka usia tidak ada bar. Mereka terbuka untuk ide-ide baru.
  6. Mereka sopan dan berperilaku baik.
  7. Mereka tidak sombong dan egois.
  8. Mereka tidak mengambil keputusan sepihak.
  9. Mereka menerima apresiasi dan kritik. Itu berarti, penghargaan tidak membuat mereka terbang di udara dan kritik tidak menghambat semangat mereka atau menurunkan rasa percaya diri mereka.
  10. Mereka memiliki motivasi diri.
  11. Mereka bangga menjadi diri sendiri dan menjadi bagian dari bangsa Indonesia.
Sebagai bangsa yang merdeka yang pemudanya mendaulatkan diri memiliki tumpah darah, bangsa, dan bahasa satu yaitu Indonesia selayaknya bangga dengan bangsanya sendiri. Mereka tidak ragu  menyebut dari mana mereka berasal ketika mereka berada di luar negeri, mereka tidak maniak produk-produk luar yang dikatakan memiliki kualitas lebih baik, mereka tidak "norak" ketika melihat bule ketika bertemu di jalanan kampung mereka (yah bule juga belum tentu lebih pintar bukan?), mereka pemuda Indonesia percaya diri dengan bahasanya, warna kulitnya, dan menunjukkan bahwa mereka percaya diri.

Sebaiknya pemuda saat ini pandai menempatkan diri dalam menggunakan bahasa. Ok saja jika ada bahasa-bahasa yang menurut saya sangat aneh semacam "ciyus" "miapah" asal kita tau sedang apa dan dimana kita menggunakannya, apakah untuk bercanda, apakah untuk membuat citra "imut" (yang meskipun seperti kekanak-kanakan), atau lainnya. Tapi ingatlah bahwa Bahasa Indonesia yang memiliki nilai luhur layak digunakan dengan benar setiap saat atau setidaknya pada saat entah bicara serius, sopan, membuat sesuatu yang ilmiah, dll.

Kita memang bukan bangsa arya yang diagung-agungkan Hitler tapi kita tidak layak di diskriminasi seperti warga kulit hitam di Eropa beberapa abad lalu. Kita cukup menjadi diri kita sendiri, membanggakan kelebihan dan berusaha memperbaiki kekurangan. Jika bukan kita yang mencintai tanah air kita, lantas siapa kawan?

who teach me a true love?

Love is fragile. And we're not always its best caretakers. We just muddle through and do the best we can. And hope this fragile thing survives against all odds. (The last song)
Love is something that always interesting to talk. People can life well and die because of love and sometimes you have to be apart from the people you love, but that doesn't make you love them any less. Sometimes it makes you love them more. well, who teach me about true love?

First is Allah, He teach me true love by His love, the air to breath, a place to come when i desperate to everything. Second, is my mom, I have to say i dont really closed to her because we stayed together when i enter my high school. But many times i see woman gives birth when i am in hospital teach me that, only a true love that can make my mom born me at that time. Then... i have to admit someone there teach me for the first time how it feels of being loved. He is old, someone i meet in internet, i love him as like my father. You know, i feel so regret because i run away from his love to save my ex feeling, but now i am not afraid of admit this, i dont care . He is like a friend, worrying me, looking for me when i am not around (in the internet), gift, care, talking, and everything. Then, my child friend, she is in Malaysia now, working. I love her like i do to my self. We are together since we are in junior school, singing together, cutting hair with the same style, i also like to cook for her. After all, they who teach me love is my ex (s), of course even i am not a true love for them.  I dont know what i have done or what i didnt do that make everything happen to make me sad about love. I feel i have push them to leave me without i realize it. or..may be i leave them, while i realize or not.

We're not perfect. Any of us. We make mistakes, we screw up but then we forgive and move forward. Yes, sometimes we have to forgive ourselves because we leave someone who love us, or hurt them but we even cant say sorry for that. Then, forgive them who already teach us love. Forgive God who sometimes didnt answer our pray, forgive someone who stop trying to looking for us, forgive mom and dad for every little and big things and that make me feel sad about, forgive my ex who may be bored then ignore me and doesnt allow me to have even only a memories with them.

remember, they... they have give happy feeling before hurt till we forget about broken heart. Every heart will know something hurt after happy and happy after hurt, it calls balance. 

well, now, try to stand up, enjoy my own life, forgive my self and them. I will buy flowers to my self, buy a nice thing that can make my self happy, smile in to  my self, going to beautiful place, meet new people. I have to prepare my self to get a new lesson about love and telling everything to them before they leave. The truth...

Truth only means something when it's hard to admit! Don't you get that?

^___^

The best photo I have is one in which I smile for you.