Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)
RSS

Senin, 19 November 2012

Kutipan dari galaksi kinanthi...

Begini cara kerja sesuatu yang engkau sebut CINTA..

Engkau bertemu seseorang lalu perlahan-lahan merasa nyaman berada di sekitarnya.
Jika dia dekat, engkau akan merasa utuh dan terbelah ketika dia menjauh.
Keindahan adalah ketika engkau merasa ia memperhatikanmu tanpa engkau tahu.
Sewaktu kemenyerahan itu meringkusmu, mendengar namanya disebut pun menggigilkan akalmu.
Engkau mulai tersenyum dan menangis tanpa mau disebut gila.


Berhati-hatilah..

Kelak, hidup adalah ketika engkau menjalani hari-hari dengan optimisme.
Melakukan hal-hal hebat, menikmati kebersamaan dengan orang-orang baru.
Tergelak dan gembira, membuat semua orang berpikir hidupmu telah sempurna.


Sementara, pada jeda yang engkau buat bisu, sewaktu langit meriah oleh benda-benda yang berpijar, ketika sebuah lagu menyeretmu ke masa lalu, wajahnya memenuhi setiap sudutmu.
Bahkan, langit membentuk auranya.
Udara bergerak mendesaukan suaranya.Bulan melengkungkan senyumnya.

Bersiaplah..


Engkau akan mulai merengek kepada Tuhan.
Meminta sesuatu yang mungkin itu telah haram bagimu.


Sudahlah..

Aku sudah tidak punya doa untukmu..

Selesai. Tuhan sudah terlalu baik. Tidak pantas aku merepotkan Dia terus menerus. Bukankah sudah hampir 2 tahun kau sibukkan aku dengan doa-doa sebelum tidur?

Lanjutkan hidupmu. Namun, aku tak akan meminta izin jika sewaktu-waktu ingin menggambar wajahmu. Aku harap bukan dengan air baru. Aku bosan. Penyiksaan itu telah menua. Ketika setiap ingatan tentang engkau mengubah keceriaan.

Aku tak menjanjikan apapun . Tidak, bahwa aku akan melupakanmu atau malah mengabadikan tawamu. Bukankah sejak namamu ada di kepalaku,  aku pun tidak pernah berkata apa-apa?

Langit adalah arenamu, terbanglah. Aku tidak akan berkata apa-apa. Ini bukan sebuah pengorbanan. Sebab, aku memang tak pernah merasa berhak atasmu. Engkau akan selalu menjadi keajaiban bagiku. Bahkan diammu, dulu.

Terima kasih, karena engkau pernah menangis untukku. Aku tidak pernah bertanya dan engkau pun membiarkannya sebagai misteri. Mengapa harus berkaca-kaca? Hanya sekali, itu sudah cukup untuk membangun surga di mimpiku. Engkau tak harus tahu, penjaraku membuat setiap jeda napasku adalah kebuntuan.

Apa di masa depan, biarkan.

Bahkan, engkau akan tetap remaja, meskipun usia kita kelak telah menua. Aku yang berdosa. Bahkan, mengingatmu mungkin…adalah dosa. Namun, bukankah kau tahu, aku terlahir dengan seragam dosa?

Ah, aku ingin berbagi mimpiku dulu. Aku hanya butuh sepotong sore yang tenang, angin sepoi, dan helaan pada pucuk-pucuk ilalang. Kita menikmati matahari dan sinarnya yang kelelahan. Namun, mimpi itu tak akan menyata, meskipun aku memiliki surga.

Kematian tidak akan pernah menyatukan. Ini aku, gadis kecil yang engkau tahu dulu.  Tidak pernah benar-benar beranjak dari waktu itu. Aku terperangkap, mungkin selamanya.

Namun, tak perlu kau pikirkan itu. Aku sudah terbiasa dengan ini. Aku tidak akan apa-apa. Tuhan sudah membekaliku dengan baik. Lewat engkau, Dia memang menjajahku. Namun Dia sudah mengguyuriku dengan kesenangan lain. Meskipun aku benar-benar butuh surga untuk menggantikanmu.

Jadi, sudahlah. Aku tidak lagi punya doa buatmu. Waktu punya caranya sendiri melewatkan segala ini.

Sudahlah..mengepaklah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar