Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)
RSS

Sabtu, 27 Oktober 2012

Tua itu pasti tapi dewasa itu pilihan: Selamat hari sumpah pemuda untuk Indonesia!

“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . (Bung Karno).

“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno).

Apa yang terpikir di benak Anda ketika mendengar kata "pemuda"? seorang pria gagah belia berusia 25 tahun? atau barisan remaja-remaja masa kini yang senang bersolek, corat-coret tembok, merokok, dan minum-minuman keras?

memaknai hari sumpah pemuda kali ini, saya akan mengutarakan pendapat mengenai kedewasaan yang selayaknya dimiliki oleh pemuda. Pemuda seharusnya adalah mereka yang telah memiliki kriteria kedewasaan entah seberapapun usianya.
  1. Mereka rendah hati.
  2. Mereka berbagi pengalaman dan pengetahuan.
  3. Mereka menerima kebenaran.
  4. Mereka cukup bijaksana untuk menerima kesalahan mereka.
  5. Mereka tidak pernah berhenti belajar. Bagi mereka usia tidak ada bar. Mereka terbuka untuk ide-ide baru.
  6. Mereka sopan dan berperilaku baik.
  7. Mereka tidak sombong dan egois.
  8. Mereka tidak mengambil keputusan sepihak.
  9. Mereka menerima apresiasi dan kritik. Itu berarti, penghargaan tidak membuat mereka terbang di udara dan kritik tidak menghambat semangat mereka atau menurunkan rasa percaya diri mereka.
  10. Mereka memiliki motivasi diri.
  11. Mereka bangga menjadi diri sendiri dan menjadi bagian dari bangsa Indonesia.
Sebagai bangsa yang merdeka yang pemudanya mendaulatkan diri memiliki tumpah darah, bangsa, dan bahasa satu yaitu Indonesia selayaknya bangga dengan bangsanya sendiri. Mereka tidak ragu  menyebut dari mana mereka berasal ketika mereka berada di luar negeri, mereka tidak maniak produk-produk luar yang dikatakan memiliki kualitas lebih baik, mereka tidak "norak" ketika melihat bule ketika bertemu di jalanan kampung mereka (yah bule juga belum tentu lebih pintar bukan?), mereka pemuda Indonesia percaya diri dengan bahasanya, warna kulitnya, dan menunjukkan bahwa mereka percaya diri.

Sebaiknya pemuda saat ini pandai menempatkan diri dalam menggunakan bahasa. Ok saja jika ada bahasa-bahasa yang menurut saya sangat aneh semacam "ciyus" "miapah" asal kita tau sedang apa dan dimana kita menggunakannya, apakah untuk bercanda, apakah untuk membuat citra "imut" (yang meskipun seperti kekanak-kanakan), atau lainnya. Tapi ingatlah bahwa Bahasa Indonesia yang memiliki nilai luhur layak digunakan dengan benar setiap saat atau setidaknya pada saat entah bicara serius, sopan, membuat sesuatu yang ilmiah, dll.

Kita memang bukan bangsa arya yang diagung-agungkan Hitler tapi kita tidak layak di diskriminasi seperti warga kulit hitam di Eropa beberapa abad lalu. Kita cukup menjadi diri kita sendiri, membanggakan kelebihan dan berusaha memperbaiki kekurangan. Jika bukan kita yang mencintai tanah air kita, lantas siapa kawan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar