Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)
RSS

Selasa, 16 Oktober 2012

Arti Idul Adha Bagi Seorang Vinda

Sebentar lagi tepatnya tanggal 26 Oktober perayaan Idul Adha, hari raya terbesar bagi umat muslim akan dilaksanakan. Dulu dan di setiap pengajian saya selalu mendengar bahwa hari raya Idul Adha adalah hari raya terbesar bahkan takbirannya saja sampai 3 malam setelah hari H dan pemotongan hewan qurban (kalo tidak salah) masih sah sampai 10 hari kedepan sejak hari H.
Ada benarnya, jika hari raya Idul Fitri adalah momentum hubungan vertikal manusia dan manusia maka ini adalah saat dimana cinta horizontal manusia dan Tuhan di tunjukkan.

Ingat-ingat pas jaman masih TK (taman kanak-kanak, serius), setiap hari raya ini saya selalu datang ke pesantren mbah, setiap tahun di sana selalu menyembelih lebih dari 50 ekor sapi dan ratusan ekor kambing. Usai sholat dan pemotongan tulang-tulang iga sapi yang telah di sayat dagingnya bergelimpangan di lantai pelataran utama, menunggu dibungkus-bungkus. Saya waktu itu masih biasa-biasa saja. Tidak terlalu memikirkan itu apa dan bagaimana prosesnya. Namanya juga anak-anak, taunya cuma makan dan main. Sempat juga sih bertanya sama mbah "mbah mbah kasian ya sapinya nangis mau di potong". "Itu sapinya lagi senang-senang, dia tau bakalan masuk surga", jawab mbah.

Sampai ketika masih berusia 7 tahun saya tidak menyukai hari raya Idul Adha. Ketika itu saya hanya heran kenapa manusia-manusia begitu menyeramkan setiap hari raya ini, banyak kambing-kambing di gantung usai di sembelih, di kuliti, di sate, dll. Sampai pada puncak ketidak sukaan itu adalah di hari besar tersebut saya mengintip di sela-sela kerumunan orang yang menyembelih kambing. Saya menyelip-nyelipkan kepala agar bisa melongok apa yang terjadi. ampun..... itu pertama kalinya saya melihat proses penyembelihan hewan besar (meskipun cuma sebesar kambing sih). Ada darah segar mengucur dari lehernya, berkilauan, kambing menggeliat-geliat kesakitan. oh nooooooooooo.... saya langsung berlari kocar-kacir menjauh sambil mewek. kejammm...
sejak peristiwa itu saya tidak doyan makan (terutama daging) *anak yang aneh gak sih?
setiap akan makan daging selalu ingat darah berkilauan dan rasa kasihan yang teramat pada hewan lucu berjanggut dan berbau lebus itu (orang jawa taulah ya apa itu lebus hehehe)

Dalam proses pemahaman yang panjang pada akhirnya saya paham juga sih apa itu arti penyembelihan ketika Idul Adha dan bisa makan daging seperti biasa. Pengalaman menjadi panitia kurban ketika SMA dari mulai menawar sapi, ikut takbir ketika penyembelihan, membungkus-bungkus dagingnya yang kadang masih bergerak-gerak, sampai membagikannya. kali ini mewek juga, tapi lebih elegan meweknya. Betapa indah ternyata proses ini. Dari manusia ke manusia, melalui perantara hewan kurban dan ada sesuatu yang melangit ke arah Tuhan.

Idul Adha.....

Tentu seluruh umat muslim sudah paham bahwa itu diriwayatkan dari keinginan Nabi Ibrahim mengorbankan anak semata wayangnya Nabi Ismail setelah pergolakan batin yang cukup lama apakah mimpi itu dari syaitan atau benar dari Tuhan. Wujud cinta Ibrahim kepada Tuhan pun berbalas cinta, Nabi Ismail digantikan oleh seekor domba.

Menyembelih dan memakan hewan-hewan bernyawa tidaklah kejam asalkan caranya benar. Bukankan semua yang ada di muka bumi diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan dimanfaatkan dengan cara yang tepat.

Saat dimana mereka yang tidak pernah merasakan daging sebagai makanannya pada hari itu bisa menikmatinya. Mungkin mereka hanya bisa merasakannya sekali dalam setahun sebab daging adalah makanan orang-orang kaya.

Pada hari ini dan tiga hari selanjutnya di haramkan pula untuk berpuasa. seorang hamba yang paling rajin beribadah sekalipun ternyata mendapatkan hari libur dari Tuhan.

Kata seorang teman, lelaki dikatakan dewasa jika dia sudah mau, berani, dan mampu menyembelih hewan dengan benar. well, menurut saya ini cool, jujur saya kalo jadi laki-laki mungkin tetap saja tidak berani menyembelih hehehehe

Kata seorang teman di negara muslim lain (maroko) sana, ketika Idul Adha seluruh keluarga makan bersama-sama dalam satu meja besar, makanan olahan daging yang dimasak dengan nikmat. Padahal selebihnya di waktu lain mereka tidak pernah melakukan hal ini.

hmm... semoga Idul Adha benar-benar menjadi waktu yang tepat untuk berbagi ya... semoga niat untuk beribadah kepada Tuhan benar-benar diterima. Semoga suatu saat nanti saya bisa berkurban seekor sapi brahmana atau unta atas hasil jerih payah saya sendiri. semoga..



Selamat Idul Adha kawan-kawan :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar