Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)
RSS

Senin, 08 November 2010

Tidak ada judulnya.


Aku ingin seperti Bunda Khadijah kepada Muhammad SAW.
atau Arimbi kepada Bima...

Langit kepada matahari
atau angin kepada ombak....

Ketika bangun pagi, hari ini... aku sadar bahwa ternyata aku sudah sebesar ini (ahe!)< --- biasanya gak sadar apa ya hahaha

Seharian praktikum mata kuliah anak, sangat m.e.n.g.a.n.t.u.k setelah sejam pertama Bu Happy dengan suara lulaby-nya meninabobokkan bayi-bayi besar. Padahal, sebelumnya kami benar-benar ngejreng pas Bu Happy bilang salah satu diantara kami suruh redemonstrasi pengkajian fisik neonatus. Jadilah kami saling tunjuk....
• Yang redemonstrasi yang pake jilbab biru.... oh! Banyak! fiuhhh
• Yang redemonstrasi yang rambutnya paling pendekk!!!!< ---- ocon alias Andri Salman, satu-satunya cowo di kelompok langsung panik (belom tau yang jilbapan bisa jadi botak-botak haha), eh aku nggak lho *wink *wink
• Yang redemonstrasi yang pake kacamata< ---- emi sama linda langsung copot kacamata dengan brutal, ahahha
• Yang redemonstrasi yang tiap hari ngambek < ---- serempak ngelirik dini yang suka ngambek sama aa oto iskandardinata (kayak nama jalan)

Baiklah akhirnya redemonstrasi dilakukan oleh Bu Happy sendiri --“ hehehehe (maaf ya bu)
Belajar pediarik rasanya sangat menyenangkan, walaupun kemaren UTS paling susah kayaknya...tapi aku tahu bahwa itu kelak akan menjadi bekal yang berbudi (ha jangan bawa-bawa Bu Budi, itukan dosen jiwa, ahe!)... eh bermanfaat.

Semoga pelajaran hari ini masuk ke otak, Ya ALLAH.. tolong Ya ALLAH..

Kuliah di FIK rasanya komplit untuk menjadi istri seperti Bunda Khadijah atau Arimbi, ya gak sesempurna itu sih... tapi ilmu pediatrik untuk merawat anak, ilmu gerontologi untuk merawat mertua, ilmu maternitas untuk merawat diri dan suami (ahe!) < --- tag line: ahe!

Hari ini juga pas dikereta dapat kabar dari senior kalo kakak kelas yang sedang menempuh pendidikan profesi telah 3 orang yang mengundurkan diri dengan alasan nggak kuat dengan tugas, kerjaan di RS dan komunitas.. dan, mungkin juga kurang berminat menjadi perawat, baiklah..--“

Kalo di pikir-pikir tugas perawat memang berat. Kuliah 5 tahun untuk gelar Ns. Ternyata belum bisa membuat kami-kami ini, calon perawat S1 (ahe!) bernafas lega (apa perlu di pasang kanul nih sekarang?) berdasarkan kuliah isu dan trend dengan Bu Jun tadi, sekarang masih belum ada pembagian yang jelas mengenai area praktik untuk perawat S1 dan D3. Katanya perawat S1 yang punya kemampuan analisis lebih, tapi kami masih kalah jam dengan D3 yang hampir tiap hari terjun langsung (itu kataku bukan kata Bu Jun). Mudah-mudahanlah RUU Keperawatan cepat di ratifikasi otherwise nasib perawat bakalan gini-gini aja. Jangankan intimidasi (ahe! Intimidasi) dari profesi lain yang gak usah disebutkanlah... dari profesi sendiri saja masih perlu pembenahan dan kesolidan ini. Kalo UU Keperawatan sudah goal, brati akan ada council tersendiri untuk perawat dan punya badan hukum, kalo sekarang kan hanya di naungi PPNI, masih kurang berwenanglah untuk menetapkan kebijakan-kebijakan yang terikat institusi. Baiklah.. (curhat maksimal)

Kembali lagi kepada masalah angin kepada ombak.. (lho)
Mengingat orang-orang yang telah menyerah di atas (kakak kelas maksudnya) Kalo mau menyerah pada kehidupan mungkin aku akan melakukannya sejak dulu, ketika aku tahu ibu sakit, ketika bapakku hampir bangkrut, ketika aku gagal di tahun pertama... semua semua benar benar adalah lecutan yang sangat pahit, tapi aku tau itu disebut sebagai belajar, bukankan manusia tidak akan dibiarkan berkata “beriman” kecuali akan “diuji”...

Dan jangan berputus asa dari rahmat Allah... ketika di detik akhir aku ingin menyerah aku selalu ingat akan dua hal: sabar dan iman.

Selesai perkara.

Aku ingin menjadi langit untuk orang tua ku, keluargaku, sahabatku... sebab mereka adalah matahari yang membuat aku terlihat sebagai “langit”, tanpa mereka aku bukan apa-apa, dimensi cahaya tanpa biasan warna.

Terimakasih untuk Bapak yang bekerja keras untukku, untuk Ibu yang setiap pagi menyiapkan sarapan dan mendoakanku... aku tidak sesentimentil ini di dunia nyata.. aku sangat menyayangi kalian.. segenap jiwaku menyayangi kalian, tidak akan aku biarkan hal remeh temeh membuat semangatku buyar untuk membanggakan kalian...

Aku ingin menjadi angin kepada ombak, meninggikan, menggelorakan semua orang yang berbicara padaku... sebab hidup yang singkat ini bukankah hanya bermakna ketika orang lain menganggap diri kita bermanfaat untuk mereka.
Smile and see what happen... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar