Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)
RSS

Kamis, 22 September 2011

Catatan profesi hari ke-4

Malam ini nginep di kontrakan temanku Bu Iroh mahasiswa ekstensi. Ternyata kontrakan-kosan--sih. deket banget sama kampus, tepatnya di gang senggol belakang pintu kuning UI.

enaknya kalo punya rumah sedekat ini.... jam segini udah bisa leyeh-leyeh internetan ngeblog padahal biasanya masih bergoyang-goyang dikereta sambil ngantuk.

Tadi akhirnya nemu kontrakan buat di jadiin posko kami. Lokasinya masih di RW 13 tepatnya RT 2, belakang loundry kiloan. Bentuknya semacam rumah bedeng yang dihuni macam-macam orang. Bahkan tetangga kami adalah seorang polisi bujang nan molek. bahhahhahahahahha.


Pas liat rumahnya.. mmm.. murah sih, tapi busuk! lantainya kayak sawah baru di bajak. Kamar mandinya apa lagi, lebih durjana dari cerita Andrea Hirata waktu di setrap kepala sekolah. Semuanya berkerak kuning dan bau, udahlah deskripsi kamar mandi bisa bikin ga napsu makan, ga napsu sex<-- lhoh!! (hehe kan berbanding lurus katanya napsu makan sama sex) kaliiiii :D akhirnya agan indah dan aku pergi ke toko beli WPC, SOS, alat pel, hand soap, permen, dan oreo (lagi-lagi random). Kami lalu bagi-bagi tugas untuk membersihkan seisi ruang plus WC durjana tadi. Yang paling parah WC-nya sama bak penampung air. Untung si titin titin titin (ingat harus tiga kali ya) kuat banget ngegosoknya, bener-bener dari cokelat sampe warna aslinya keluar tu WC, ternyata biru :Z selanjutnya tanpa kami duga dan nyana (halah) mahasiswa 2008 sebanyak 10 datang untuk praktik lapangan komunitas. Berdasarkan pengalaman tahun lalu sih pas aku kayak mereka bisa langsung nebeng kakak kelas profesi yang sudah BHSP sama keluarga binaan. la tapi ini! kami aja masih terbelit birokrasi gimana mau "mengayomi" anak 2008? akhirnya Pak Sigit datang sih, target mereka diubah hari itu, cuma orientasi tempat aja. Kampung ini memang lucu. Si ibu T alias ibu kepala suku benar-benar berkuasa penuh atas pergerakan kami di RW tersebut. Pak RT 2 dan 3 sudah menyerahkan segala tetek bengek kami kepadanya (tetek bengek: data-data, keperluan dengan kader, sosialisasi, apa ajalah). Nah, hari ini ibu kepala suku rupanya tidak bisa di ganggu sampai jam 9 malam karena ada rapat dengan walikota (kayaknya sih karena ngambil dana posyandu) dan malamnya ada pengajian rutin RW di rumah salah satu tokoh agama setempat, ibu haji siapaaaaa gituuuuu yang lebih kasihan lagi kepala RT 1 sama sekali tidak bisa ditemui atau dihubungi sejak kami datang. Pak Adi sama Bu Iroh yang kebagian RT itu dicuekin bak sales yang menawarkan alat pemotong bawang -____- sore hari akhirnya kami buat laporan pendahuluan untuk pertemuan I komunitas. Dengan cara yang sangat dzolim aku di pilih jadi moderator (mamammmmmm mesti ngomong apa nih ntar). sementara PJ kali ini Emi. yang lain ada yang jadi fasilitator diskusi dan notulensi. Kali ini di jamin tidak ada yang hanya jadi seksi konsumsi, semua kena dobel hahaahah Eka dan Hana sudah dapat keluarga binaan sewaktu (sambil) mengantar mahasiswa 2008 tadi. Bu Eha yang baik hati mengantar mereka menemui keluarga binaan. Alhamdulillah-nya aku juga diantar untuk nyari keluarga, padahal aku kan jatahnya RT 3. lebih mengejutkan lagi hari ini aku dapat keuarga Pak RT 4! waw. Ternyata istri beliau menderita DM. Berarti minggu depan mesti bawa glukotest. malam ini kudunya bikin LP untuk minggu depan biar besok bisa konsul, tapi ntar dulu ah... hehe nulis di sini dulu lah. hoho. oia, indah sama pak Adi malam ini mau nemuin ibu kepala suku, mudah2an lancar dan besok sudah bisa dapat keluarga binaan seluruhnya. Besok aku, eka, dan hanna mesti ikut jumatik. itu peraturannya, yang sudah dapat keluarga mesti ikut jumantik, yang lain masih harus bergerilya mencari keluarga. hari ini bang iman juga kuliah hari ke-4. Ya Allah mudahkan dia... bantu dia menyerap ilmu-ilmu yang dikasih dosennya. aamiin. Kangen sama kucing-kucingku black... dasen... ipin... upin... jacko... ^___^ kangen muka mereka kalo pas minta makan kayak gini ni (ini gambar kartun chi sweet home):

Tidak ada komentar:

Posting Komentar