Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)
RSS

Jumat, 23 September 2011

Catatan profesi hari ke-5

23 September 2011


Hari ini menemui ibu K selaku kader RW 3 untuk minta di carikan keluarga lansia dan keluarga binaan biasa. Sok berani aja liat muka bu K yang sejutek itu karena acara cuci mencucinya kami interupsi. Raut muka ibu K tidak jauh beda dengan raut ibu T, alias ibu kepala suku. Errrrrr menjengkolkan tapi gimana ya butuh. Mereka sama-sama usia pra lansia. Emang butuh pujian-pujian gitu biar naik harga dirinya.

Akhirnya aku dapat lagi keluarga biasa untuk di bina, keluarga ibu R. Lumayanlah cukup kooperatif. Tapi keluarga itu secara fisik tidak punya masalah keluarga yang berarti. BTW ibu itu orang jawa juga orang kediri tepatnya. Tampak nya kampung situ memang identik dengan jawanya.

Jam 3 kami ke kampus ada post conference gitu, tapi kok tiba-tiba post conference orang pre conference aja belum pernah. Dosennya bilang sekalian aja....? baiklah. Ternyata di kampus acara post conference komunitas di isi dengan sharing kendala di komunitas dan mencari solusinya. Secara teori sih gampang ngemeng... hhhh.....

Progres pertemuan 1 belum ada, kami baru konsultasi laporan pendahuluannya ke pembimbing, itu juga ternyata minta di kirim ke email ibunya... errr tiwas tadi ngeprint mahal-mahal! Belum tau juga itu di setujui atau tidak kan kami gak bisa gerak kalo ga di acc.

Kendala masih ada di birokrasi. Untuk urusan matkkul keluarga dan gerontik kami memang sudah tidak banyak berhubungan dengan bu kepala suku dan pak RW tapi untuk matkul komunitas kami masih butuh mereka (banget). Jadi ingat, kemaren pas liat rombongan kami pulang, pak RW yang sedang memandikan ayam-ayam dan burungnya di depan rumah langsung masuk ke dalam. Wawww friksi mulai terjadi. Apa karena kami menolak “rumah” kecil yang di tawarkan pak RW untuk posko kami. Ibu T, kepala suku juga berubah tidak bersahabat setelah kami menolak rekomendasi rumah kontrakan milik ibu rasa roso maupun milik pak RW, ya iyalah dia pasti gak kecipratan duitnya. Kami lebih milih rumah busuk di bawah nangka dengan harga 300rb perbulan. Kalau di hitung-hitung ternyata kami Cuma bayar 1000 per hari, murahnyaaaaaa :D

Baiklah pasca post conference yang menjelaskan tugas-tugas yang harus kami kumpulkan dan jadwal supervisi. Kami (aku khususnya) dan kecuali bu iroh, memutuskan hari sabtu besok datang lagi ke sana mencari keluarga binaan. Stress juga denger tugas dan jadwal supervisi yang segambreng itu. Tapi kami bawa ketawa-ketawa terus, terutama aku dan emi yang punya jargon ayam pak RW  berkokok maksimal sampe tenggorokan kayak mau putus.

Malamnya tidur jam 12.30 ngerjain laporan pendahuluan dan resume, biar tugas gak terlalu berat nanti. Mulai terasa nih capeknya.

Sama sekali gak kangen rumah, senang rasanya ga ketemu ortu entah kenapa.... pengen terus jauh dari mereka walaupun pas numpang dimana-mana aku tidur melantai. Ahhh kalo kayak gini serasa sebatang kara. Bapak juga ga nanyain kapan aku pulang kalo aku gak sms dia minta ijin aku gak pulang lagi hari ini.

Bang iman nampaknya makin sibuk dengan aktivitas barunya: kuliah. Dia bilang dia udah tau rasanya kuliah dan aku tau dia senang ^__^ aku juga ikut senang, tadinya takut dia ga semangat karena cape kerja. Meskipun belakangan kami ga pernah ketemu sama sekali atau bahkan komunikasi juga kadang terhambat, tapi gak apa apa... aku percaya sama dia. Semoga ini termasuk ikhtiar dia untuk menyelesaikan masalah kami. Aku pun berusaha bangkit tiap down pas inget bang iman. Eh.. jadi galau. Udah jangan sedih, ingat bu iroh! Ingat kisah dan kata-katanya. Aku dan dia pasti bisa insyaallah. Pasrah dan optimis. love spirit!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar